Ada lima faktor yang menentukan apakah Anda telah memperoleh tempat berlabuh yang aman dan terjamin. Penting bagi pelaut untuk tidak mengabaikan salah satu dari lima faktor ini saat menjangkarkan kapalnya. Kegagalan untuk mematuhi salah satu dari faktor-faktor ini dapat mengakibatkan konsekuensi serius bagi pelaut.
Faktor pertama yang harus dipertimbangkan adalah dasar laut. Apakah dasar laut terbuat dari batu, lumpur lunak, tanah liat keras, atau gabungan dari semuanya? Dengan melihat peta wilayah Anda, Anda akan mendapatkan jawaban yang memungkinkan Anda memilih jangkar terbaik berdasarkan jenis dasar laut. Lumpur keras atau tanah liat menyediakan tempat berlabuh terbaik. Jika Anda tidak dapat menentukan jenis dasar laut, jangkar bajak atau jangkar cakar yang lebih besar harus digunakan.
Faktor kedua yang perlu dipertimbangkan adalah perlindungan dari angin, laut, dan gelombang tanah. Tempat berlabuh terbaik akan memberikan perlindungan dari angin dan laut dari setidaknya tiga sisi. Di daerah yang anginnya stabil, pilih tempat berlabuh yang melindungi dari angin yang paling dominan. Jika di daerah yang anginnya terus berubah, cari tempat berlabuh yang akan melindungi Anda setelah angin berubah. Terakhir, jika terjadi gelombang tanah yang besar, rencanakan untuk mengeluarkan lebih banyak air untuk menampungnya.
Faktor ketiga yang perlu dipertimbangkan adalah pasang surut dan arus. Anda perlu mengetahui kisaran pasang surut di area tempat Anda berlabuh untuk menghitung cakupan dengan benar. Hal ini mudah dilakukan dengan melihat tabel pasang surut di lokasi Anda. Jika berada di area dengan arus yang berubah-ubah, sebaiknya pasang dua jangkar.
Faktor keempat yang perlu dipertimbangkan adalah ruang berayun. Apakah perahu lain di tempat berlabuh menggunakan satu atau dua jangkar? Di daerah yang mengalami pergeseran arus 180 derajat, dua jangkar akan menjaga perahu berayun sekitar satu panjang perahu. Ingat, dengan satu jangkar, perahu akan berayun melingkar dengan diameter dua kali jumlah tali yang keluar. Dan, terakhir, hindari perahu yang menurut Anda tidak berlabuh dengan baik.
Faktor nomor lima adalah indikasi hambatan dan posisi. Untuk memeriksa hambatan, lakukan hal berikut: dengan menahan jangkar, julurkan lengan Anda dan letakkan punggung tangan Anda pada tali. Jika Anda merasakan getaran, berarti jangkar terseret. Saat Anda berlabuh dengan aman, arahkan jangkar ke objek yang menonjol di pantai. Catat posisi jangkar pada catatan harian Anda dan periksa secara berkala dengan posisi jangkar yang tetap sama, berarti Anda telah berlabuh dengan aman.
Dengan memperhatikan kelima faktor ini, Anda akan berlabuh dengan aman. Anda akan terhindar dari perahu yang hanyut dan kemungkinan berakhir di bebatuan atau menabrak perahu lain di tempat berlabuh. Dan, Anda dapat merasa puas karena mengetahui bahwa Anda telah mengambil semua langkah yang menandai Anda sebagai pelaut yang bertanggung jawab dan bijaksana.